Thursday 23 June 2016

Iblis Menggugat Tuhan (Penutup)

Dengan kekuasaan-Nya, Allah mampu menuntun seluruh manusia menjadi baik. Tapi Dia juga mampu menyesatkan mereka. Motivasi Allah adalah milik-Nya semata. Kenalilah Dia, sebagaimana layaknya Dia dikenal. Ridhalah engkau di antara kaummu dan di dalam dirimu sendiri. Dia telah menyerukan perintah-Nya bagi manusia, yang kini terserah pada kita untuk mematuhi atau mengabaikannya. Mereka yang patuh adalah yang terbaik dari penciptaan. Mereka yang abai dan membangkang adalah yang terburuk dari penciptaan.
Iblis mengabaikan perintah-langsung Allah dan dikutuk serta dibuang. Kebenaran Iblis hanyalah separo kebenaran. Dia buta akan kesalahannya sendiri dan karenanya dikutuk sampai akhir zaman. Iblis dalam hal ini layaknya bangsa Yahudi yang menolak Isa, di mana Isa merupakan manifestasi dari perintah-langsung Allah. Iblis juga layaknya umat Kristen yang menolak Rasulullah saw, di mana beliau saw merupakan manifestasi perintah-langsung Allah.
Waspadalah, wahai saudara-saudaraku kaum Muslim, jangan sampai kalian melanggar perintah Allah sebagaimana Iblis. Jangan sampai kedekatan kalian pada singgasana-Nya menyebabkan kalian lupa, angkuh, dan buta. Wahai sekalian kaum Mukmin, bertobatlah dan buka mata kalian pada Matahari Keagungan Yang tengah terbit di tengah-tengah kalian. Cari dan temukanlah.
Ketika Balqis meninggalkan Yerusalem, dengan membawa agama Sulaiman dan putra mereka turut bersamanya, Sulaiman menjadi begitu gelisah. Selama berhari-hari beliau mengurung diri dalam kegelapan, menangisi kepergian Balqis seolah menangisi orang mati.
Sebelum pergi, Balqis sempat menitipkan sebentuk hadiah pada burung bulbul sebagai persembahan untuk sang Raja tercinta. Ketika Sulaiman menerima bingkisan itu dari si burung bulbul, sang Raja Israel merasa tak mampu membukanya, sehingga cukup lama bingkisan itu tetap tak tersentuh.
Setelah beberapa waktu, Sulaiman membuka bingkisan itu dan menemukan sebuah botol kecil berisi cairan. Lagi-lagi ia merasa tak sanggup membuka tutup botol tersebut; dan selama beberapa bulan, botol itu hanya disimpan saja, tak pernah disentuh.
Akhirnya, Sulaiman menguatkan hati untuk membuka tutup botol kecil itu dan segera mencium aroma wewangian yang biasa dipakai Balqis. Dengan segera aroma itu mengisi ruangan, seolah wanita itu berdiri tepat di hadapannya.
Belajarlah sedikit dari pengalaman Sulaiman. Jangan biarkan kenangan menjadikanmu berpuas diri. Apa yang engkau temukan selama pencarian adalah hadiah-Nya bagimu. Tapi saat hadiah-Nya engkau buka, jangan jadikan ia sebagai tujuan.
Dalam sebuah perpisahan, rangkaian kenangan terasa begitu manis. Tapi dalam sebuah pertemuan, mereka justru jadi pengganggu. Ingatlah akan kasih Allah pada rakyat Saba’. Janganlah engkau anggap peta sebagai tujuanmu. Tawaf, berputar mengelilingi Ka’bah, juga tidak serta-merta berarti engkau tengah menunaikan ibadah haji yang sesungguhnya.
Kisahku selesai sudah. Terus terang, memang belum terasa tuntas. Jika ada sepatah kata dalam buku ini yang terasa manis bagimu, panjatkanlah doa agar Dia berkenan melirikku. Kisahku selesai sudah. Barangkali nyawaku bahkan tak akan cukup panjang untuk melakukan tobat yang lebih baik – segalanya terserah pada-Nya.

Silahkan download juga Ebooknya
Ebook Iblis Menggugat Tuhan

No comments:

Post a Comment