Monday 11 January 2016

Biografi Singkat Al-Farabi

Al-Farabi adalah seorang filsuf muslim yang hidup diantara 870-950 M. Dia dikenal sebagai filsuf muslim yang sering berpindah-pindah dari suatu tempat ke tempat yang lain untuk mencari ilmu pengetahuan dan menambah pengalaman


Deskripsi tentang riwayat hidup Al-Farabi secara kronologis dan lengkap sulit dilacak karena selama hidupnya dia tidak pernah menulis autobiografi dan perjalanan hidupnya sebagaimana yang pernah dilakukan oleh Ibn Sina.

Para penulis memiliki pendapat yang berbeda tentang nama lengkap sosok filsuf yang satu ini. Ibn Abi dalam bukunya ‘Uyun al-Anba’, menyatakan bahwa nama lengkap Al-Farabi adalah Abu Nasr ibn Muhammad ibn Muhammad ibn Awzalagh ibn Tarkhan. Ibn Khallikan dalam bukunya, Wafiyat al-A’yan, menyatakan bahwa nama lengkap Al-Farabi adalah Abu Nasr ibn Tarkhan ibn Awzalagh. Al-Qifti dalam bukunya, Akhbar al-Hukama, menyatakan bahwa nama lengkap Al-Farabi adalah Abu Nasr Muhammad Ibn Tarkhan, dan masih banyak lagi pendapat lainnya.

Dalam catatan sebagian besar penulis biografi disebutkan bahwa Al-Farabi lahir di Wasij, sebuah desa kecil di Farab Transaxonia pada tahun 870 M. Ayahnya berasal dari Persia dan ibunya adalah seorang wanita Turki. Ayahnya pernah menjadi jenderal pada pasukan militer Turki dan Al-Farabi sendiri pernah menjadi hakim.

Al-Farabi tumbuh dan berkembang di lingkungan keluarga yang taat beragama. Sejak masa mudanya ia belajar ilmu-ilmu Islam seperti fiqh, hadis, tafsir, dan lain sebagainya. Dan disamping belajar ilmu-ilmu Islam Al-Farabi juga dikenal sebagai orang yang gemar mempelajari bahasa-bahasa, seperti bahasa Perisa, Turki, dan Kurdi sebelum dia terjun ke dunia filsafat

Sepanjang karir intelektualnya Al-Farabi dikenal dan digelar sebagai Guru Kedua, gelar tersebut ia peroleh atas komentar-komentarnya terkait karya Aristoteles (Guru Pertama). Bersama dengan Teori Emanasinya ia telah mewariskan dan menyumbangkan suatu konsep pemikiran yang amat fenomenal dan terakui dikalangan mayoritas umat muslim sendiri atauapun nonmuslin yang ada di Eropa.

Lihat juga Al-Farabi sebagai Filsuf dan Seniman

Referensi : Imam Sukardi, Puncak Kebahagiaan (Al-Farabi), Yogyakarta : Pustaka Pelajar,2005

No comments:

Post a Comment